Al Nassr FC: Kisah Sang Kesatria Najd dari Masa Kejayaan Hingga Kedatangan Ronaldo

Daftar Isi

Halo sobat, gimana kabarmu hari ini? Mimin harap kalian semua dalam keadaan sehat dan tetap semangat! Kali ini, mimin bakal ngajak kalian menyelami kisah seru dari salah satu klub sepak bola paling ikonik di Arab Saudi. Yap, apa lagi kalau bukan Al Nassr!

Buat kalian yang pecinta bola atau sekadar penasaran, pasti tahu dong kalau Al Nassr bukan sekadar klub biasa? Lebih dari sekadar tim yang bermain di lapangan hijau, Al Nassr adalah simbol kebanggaan, ambisi, dan sejarah panjang sepak bola Arab Saudi. 

Dari awal berdirinya pada tahun 1955 hingga menjadi salah satu klub tersukses di Liga Saudi, Al Nassr punya cerita yang penuh perjuangan, persaingan sengit, dan tentunya kejayaan!


So, penasaran gimana perjalanan klub ini dari nol sampai bisa jadi legenda? Yuk, kita bahas bareng-bareng!


Sejarah Al Nassr: Klub Para Kesatria Najd

Al Nassr didirikan pada 24 Oktober 1955 oleh sekelompok pemuda yang ingin membentuk tim sepak bola yang mewakili wilayah Najd (kini Riyadh). Nama "Al Nassr" berarti "Kemenangan" dalam bahasa Arab, mencerminkan ambisi besar klub sejak awal.

Klub ini mulai menanjak di era 1970-an dan meraih gelar liga pertamanya pada musim 1975-1976. Sejak itu, Al Nassr menjadi salah satu kekuatan utama sepak bola Saudi, dengan total 9 gelar liga, 6 Piala Raja, 3 Piala Mahkota Pangeran, dan 2 Piala Federasi Saudi.

Puncak kejayaan Al Nassr di kancah Asia terjadi pada 1995, ketika mereka menjuarai Liga Champions Asia setelah mengalahkan Seongnam Ilhwa Chunma (Korea Selatan). Mereka juga meraih Piala Winners Asia 1998, memperkuat reputasi mereka sebagai raksasa Asia.


Stadion & Basis Suporter

Al Nassr bermarkas di Mrsool Park (sebelumnya King Saud University Stadium), stadion berkapasitas 25.000 penonton yang terkenal dengan atmosfer panasnya. Namun, untuk laga besar, mereka sering menggunakan Stadion Internasional Raja Fahd (kapasitas 58.000) agar bisa menampung lebih banyak suporter.

Basis suporter Al Nassr, yang dijuluki "Al-Nassrawi", dikenal sangat fanatik dan setia. Mereka memiliki kelompok ultras bernama "The Global" (Al Aalami), yang selalu membanjiri tribun dalam setiap laga.


Era Ronaldo & Dominasi Modern

Kedatangan Cristiano Ronaldo pada Januari 2023 menjadi titik balik sejarah Al Nassr. Transfer ini tidak hanya mengubah peta sepak bola Saudi, tetapi juga membawa perhatian global ke Saudi Pro League.

Selain Ronaldo, Al Nassr juga mendatangkan bintang-bintang lain seperti:

  • Sadio Mané (eks Liverpool & Bayern Munich)
  • Aymeric Laporte (bek mantan Manchester City)
  • Marcelo Brozović (gelandang eks Inter Milan
  • Alex Telles (bek eks Manchester United)

Di bawah pelatih Luís Castro, Al Nassr kini menjadi salah satu tim paling kuat di Asia, bersaing ketat dengan rival abadinya, Al Hilal.


Rivalitas Sengit: Derbi Riyadh

Pertandingan melawan Al Hilal selalu menjadi laga paling panas di Saudi, dijuluki "Derbi Riyadh". Persaingan ini bukan hanya di lapangan, tetapi juga melibatkan persaingan prestise, politik, dan fanatisme suporter.

Al Nassr juga memiliki rivalitas panas dengan:

Al Ittihad (klub Jeddah, rival lama sejak era 1980-an)
  • Al Shabab (klub Riyadh lainnya)

Fakta Menarik Al Nassr

  • Julukan Lain: Selain "The Global" dan "Kesatria Najd", Al Nassr juga dijuluki "The Yellow Castle" karena warna seragamnya yang kuning.

  • Pemain Legendaris: Sebelum Ronaldo, pemain seperti Majed Abdullah (legenda sepak bola Saudi) dan Mohammed Al-Deayea (kiper legendaris) menjadi ikon klub.

  • Kontroversi: Pada 2020, Al Nassr sempat dilarang mendaftar pemain baru karena masalah transfer ilegal, tetapi berhasil bangkit di era baru.


Nah, gimana menurut kalian tentang perjalanan panjang Al Nassr ini? Apakah kalian termasuk fans The Knights of Najd atau justru punya klub favorit lain? Jangan lupa share pendapat kalian di kolom komentar ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya, dan tetap dukung sepak bola dengan semangat fair play!

Posting Komentar